Tanaman yang Bertahan Hidup Dari Kotoran Kelelawar

Tanaman ini adalah tanaman berbentuk kantung dengan binomial nomenclatur Nepenthes rafflesiana, yang juga pemakan serangga. Tanaman ini mendapatkan nutrisi penting dari hasil pembuangan kelelawar Hardwicke.

Pumapunku (Puma-Punka) Sebuah Misteri yang Mengejutkan Peradaban Modern

Puma Punku, benar-benar mengejutkan imajinasi kita. Ini merupakan sisa-sisa dermaga besar di Danau Titicaca lama yang tersusun di atas pantai Tiahuanaco

Beginilah Wajah Remaja Pada Zaman Batu

Pernah membayangkan seperti apa wajah orang dari 5.500 Sebelum Masehi (SM)? Kini,para ahli berhasil merekonstruksi seperti apa wajah orang dari zaman batu itu.

Musnahnya Burung Picu Punahnya Tanaman

Musnahnya spesies burung di dunia berdampak dengan rusaknya tanaman karena banyak tanaman yang bergantung pada burung untuk penyerbukan dan penyebaran bibit mereka.

Film Indonesia The Raid

Film Indonesia The Raid adalah salah satu film Indonesia yang paling membanggakan di tahun ini.

Labels:

Sakit Punggung Tak Kunjung Sembuh? Mungkin Stres Pemicunya

Sakit punggung bisa jadi keluhan yang umum dirasakan masyarakat. Ada berbagai hal yang bisa menjadi penyebabnya, tapi jika sakit punggung tak kunjung sembuh bisa jadi penyebabnya karena tekanan emosional seperti stres.

Sebagian orang menderita nyeri punggung di beberapa titik dan bahkan sudah menjadi masalah jangka panjang. Namun sebagian besar orang ini hanya berobat ke dokter umum dan kemudian mengonsumsi obat penghilang rasa sakit serta anti-inflamasi.

Jika rasa sakit ini tak kunjung hilang, kadang beberapa orang harus melakukan pemeriksaan X-ray atau scan MRI untuk melihat apakah ada kerusakan struktural dan anatomi dari tulang belakang.

Namun dalam buku terbaru karangan fisioterapis Nick Sinfield menuturkan jika sudah masuk ke rasa sakit kronis maka ketegangan emosional hampir pasti menyebab penyebab utama dari masalah ini. Meski sikap tubuh seseorang bisa membuat rasa sakit semakin parah.

"Karena rasa sakit secara fisik, maka orang mencari penyebab fisiknya. Sayangnya, hal ini cenderung mengabaikan alasan paling umum dari sakit punggung," ujar Sinfield, seperti dikutip dari Dailymail, Selasa (16/10/2012).

Sinfield menuturkan profesional medis perlu dilatih untuk melihat berbagai penyebab sakit punggung. Umumnya dokter akan menggunakan mesin canggih yang bisa menunjukkan setiap sudut dan celah dari sistem saraf, struktur tulang dan otot sehingga bisa diketahui dimana letak kelainan fisik.

"Padahal stres emosional bisa menyebabkan ketegangan fisik yang menyakitkan, paling umum terjadi di jaringan lunak di leher, bagian atas bahu dan tulang belikat, punggung dan bagian bokong," ungkapnya.

Stres dan ketegangan yang muncul ini bisa berasal dari berbagai hal, misalnya mulai dari konflik keluarga, stres atau tekanan di tempat kerja atau mungkin kenyataan yang tidak sesuai harapan.

Jika faktor mental dan emosional ini tidak dideteksi maka nyeri punggung terus terjadi dan dapat menjadi kronis, serta menjadi salah satu alasan mengapa pengobatan yang dilakukan tidak berhasil atau berulang kali gagal.

Sebagian besar orang memang memiliki kelainan struktural dalam punggungnya, tapi kelainan ini tidak selalu menyebabkan sakit punggung. Untuk itu jika pengobatan tak kunjung sembuh dan sudah menjadi kronis, bisa jadi tekanan emosional penyebabnya.

Sumber:  http://health.detik.com/read/2012/10/16/185618/2064337/763/sakit-punggung-tak-kunjung-sembuh-mungkin-stres-pemicunya?l992205755

0 comments
Labels:

Anak Berisiko Tumbuh Jadi Penjahat Kalau Punya 3 Perilaku Ini?

Pembunuh berantai tak hanya ada di film-film. Di dunia nyata pun pembunuh berantai sebenarnya ada. Keberadaannya tentu meresahkan masyarakat karena orang bisa sangat berbahaya. Benarkah ciri-ciri pembunuh berantai diketahui sejak masih kanak-kanak?

Ada sebuah teori yang disebut dengan Macdonald Triad. Teori ini menyatakan bahwa ada 3 perilaku umum selama masa kanak-kanak yang dapat menjadi petunjuk seorang anak rentan menjadi pembunuh, yaitu: mengompol setelah usianya melewati 5 tahun, kejam terhadap binatang dan suka bermain api.

Teori Macdonald Triad dikemukakan oleh psikiater forensik bernama JM Macdonald pada tahun 1963. Dalam tulisannya yang berjudul 'The Thrat to Kill', Macdonald mengamati perilaku yang sering terlihat pada pasien yang sangat agresif dan sadis.

Macdonald mewawancarai 48 orang pasien psikotik dan membandingkannya dengan 52 pasien nonpsikotik yang pernah mengancam akan membunuh seseorang. Lebih dari setengah peserta penelitian adalah laki-laki berusia antara 11 - 83 tahun. Ia menemukan bahwa pasien sadis cenderung melakukan ketiga hal tersebut saat masih kanak-kanak.

Seperti dilansir Medical Daily, Selasa (16/10/2012), satuan Analisis Perilaku FBI sempat membuktikan kebenaran teori Macdonald pada tahun 1980-an sampai 1990-an. Peneliti mengumpulkan informasi dari 36 orang pembunuh, sebanyak 25 orang di antaranya adalah pembunuh berantai. Tetapi karena sampelnya terlalu kecil, penelitian ini dianggap kurang valid.

Beberapa agen lantas mengembangkan teori ini dan menemukan bahwa separuh sampel penelitian berasal dari rumah tangga single parent, tiga perempat di antaranya memiliki orang tua yang mengabaikan anaknya, tiga perempat peserta mengidap paraphilia atau perilaku seksual yang ekstrim dan pernah mengalami pelecehan seksual.

Sebagian peserta yang diwawancarai memiliki riwayat gangguan kejiwaan dengan IQ rata-rata normal sampai cerdas. Beberapa pelaku kekerasan memang suka bermain api, berlaku kejam terhadap hewan dan mengompol setelah usianya lewat 5 tahun. Tapi jarang ditemukan peserta yang memiliki ketiga perilaku ini sekaligus. Yang sering dimiliki adalah sifat suka mengabaikan perasaan orang lain.

Baru-baru ini, para peneliti mulai kembali mengulik kebenaran teori Macdonald Triad. Pada tahun 2010, Kori Ryan menerbitkan tesis yang mereview teori tersebut secara luas dan menemukan bahwa kecenderungan perilaku tersebut benar adanya. Ketiga perilaku tersebut dapat menjadi indikasi seorang anak kurang mampu mengatasi stres atau mengalami gangguan perkembangan.

Meskipun demikian, sebelum ditemukannya penelitian dengan data yang lebih baik untuk mendukung teori Macdonald, peneliti menyarankan sebaiknya jangan menyebut seorang anak rentan menjadi pembunuh sebab dapat mengganggu perkembangan mentalnya.

Sumber: http://health.detik.com/read/2012/10/16/182644/2064308/1301/anak-berisiko-tumbuh-jadi-penjahat-kalau-punya-3-perilaku-ini?l992205755

0 comments
Labels:

Bukan Cuma Manusia, Lemak Juga Butuh Tidur

Sepintas agak ganjil ketika kebanyakan orang mati-matian olahraga untuk membakar lemak, penelitian justru menunjukkan bahwa lemak pun butuh istirahat. Dalam kondisi kurang tidur, lemak bisa berubah jadi jahat dan membahayakan tubuh.

Lemak yang butuh diistirahatkan agar tetap berguna bagi tubuh disebut dengan jaringan adiposa. Fungsinya adalah menyimpan energi, serta menyerap asam lemak dan lipid dari aliran darah supaya tidak menyebar dan memicu kerusakan di bagian tubuh yang lain.

Dalam menjalankan fungsinya tersebut, jaringan adiposa sangat tergantung pada kemampuannya merespons insulin. Makin bagus responsnya, makin bagus pula fungsinya dalam mencegah kerusakan jaringan di berbagai bagian tubuh akibat lemak-lemak jahat.

Sebuah penelitian di University of Chicago menunjukkan, jaringan adiposa kehilangan 30 persen kemampuan untuk merespons insulin saat tubuh kelelahan akibat kurang tidur. Itu artinya, lemak juga butuh istirahat untuk bisa menjalankan fungsi perlindungannya.

Penelitian yang dilakukan oleh Matthew Brady, PhD itu melibatkan sejumlah partisipan yang diminta tidur dalam 2 kondisi berbeda. Selama beberapa hari pertama, para partisipan diminta tidur selama 8,5 jam tiap malam dan di periode berikutnya hanya tidur 4,5 jam.

Perbandingan sensitivitas lemak terhadap insulin antara orang yang kurang tidur dengan yang cukup tidur, disebut-sebut sama seperti antara orang gemuk dengan orang kurus. Perbandingannya juga sama seperti pada perbandingan antara penyandang diabetes dengan orang sehat.

"Beberapa orang mengklaim bisa mentoleransi efek dari kurang tidur. Namun dalam penelitian kecil ini, 7 dari 7 orang (berarti semuanya) mengalami perubahan sensitivitas insulin yang cukup signifikan," kata Matthew seperti dikutip dari Sciencedaily, Selasa (16/10/2012).

Sumber: http://health.detik.com/read/2012/10/16/175753/2064275/763/bukan-cuma-manusia-lemak-juga-butuh-tidur?l992205755

0 comments
Labels:

Tikus-tikus Raksasa di Afrika Dilatih untuk Berburu Pasien TBC


Kalau anjing yang dilatih untuk mendeteksi kanker payudara ada di Amerika, maka Afrika pun tak mau kalah. Di benua hitam ini, tikus-tikus dilatih untuk mendeteksi pasien Tubercolusis atau TB. Maklum, negara-negara di Afrika masih banyak yang bermasalah dengan TB dan AIDS.

Awalnya, Tanzania adalah salah satu negara di Afrika yang berhasil menggunakan jasa para tikus untuk memburu keberadaan TB pada pasien. Mozambik kemudian tertarik untuk mengikuti jejak negara tetangganya dan mengirim beberapa orang untuk belajar melatih hewan pengerat ini.

"Kami telah mendapat permintaan dari First Lady dan kemudian dari Menteri Kesehatan yang ingin mengulang hasilnya," kata Tess Tewelde, manajer program LSM asal Belgia yang ada di Mozambik bernama Apopo seperti dilansir Medical Xpress, Senin (15/10/2012).

LSM Apopo ini tengah berupaya membangun sebuah laboratorium di ibukota Mozambik, Maputo. Di dalam laboratorium, tikus-tikus akan dilatih untuk mengendus jalan menggunakan sampel dahak dari pasien yang diduga menderita penyakit TB.

Untuk mendeteksi TB, tikus yang digunakan bukanlah tikus rumahan biasa, melainkan 'tikus berkantung raksasa' yang merupakan hewan asli sub-Sahara Afrika. Spesies ini memang terkenal memiliki indera penciuman yang luar biasa.

Selama 6 tahun terakhir, LSM Apopo telah menggunakan tikus ini untuk mengendus ranjau darat sisa dari perang sipil dan perang kemerdekaan di Mozambik. Jika manusia biasa membutuhkan waktu 2 hari untuk membersihkan ranjau darat, tikus-tikus ini bisa melakukannya hanya dalam waktu 30 menit.

Oleh karena itu, tikus ini mendapat julukan dengan sebutan 'tikus pahlawan'. Kini tikus ini akan diminta mengatasi ancaman lain di Mozambik, yaitu wabah TB yang sering dikaitkan dengan infeksi HIV/AIDS. Di Mozambik, penyakit TB menyerang 6 dari 1000 orang. Setengah di antaranya tidak terdeteksi.

Tikus raksasa asli Afrika ini dapat digunakan untuk membantu mendeteksi berbagai macam hal karena kecepatan dan akurasinya. Jika teknisi laboratorium membutuhkan waktu seminggu untuk mencari pasien TB, tikus ini diperkirakan dapat mencarinya dalam waktu kurang dari 1 jam.

"Ini jauh lebih murah dan lebih cepat. Tikus kami dapat memeriksa 400 sampel dalam waktu 30 menit. Dalam TB, yang paling penting adalah tidak kehilangan pasien. Bayangkan berapa banyak orang yang dapat terkontaminasi dalam sebuah keluarga dan masyarakat," kata Tewelde.

Pada akhir tahun 2012, Apopo berharap dapat menggunakan sekitar 50 tikus raksasa untuk mendeteksi ranjau dan TB. Namun satu hewan tidak akan digunakan untuk mendeteksi 2 tujuan tersebut.

"Tikus tidak dapat digunakan secara bergantian. Mereka membutuhkan pelatihan khusus. Tikus muda mungkin membutuhkan beberapa waktu untuk beradaptasi dengan rumah barunya di Maputo. Mereka biasanya panik saat pertama kali," kata Tewelde.

Sumber: http://health.detik.com/read/2012/10/15/172838/2063147/763/tikus-tikus-raksasa-di-afrika-dilatih-untuk-berburu-pasien-tbc

Labels:

14 Penyakit yang Dapat Ditularkan oleh Hewan Peliharaan

Merawat hewan peliharaan memberikan keuntungan tersendiri bagi kondisi psikologis seseorang, tetapi Anda juga perlu mewaspadai risiko kesehatan yang mungkin dapat ditularkan oleh hewan peliharaan Anda.

Seperti dilansir mnn, Selasa (11/9/12) ada banyak sekali risiko penyakit yang dapat ditularkan melalui gigitan atau kontak dengan kotoran hewan peliharaan, diantaranya sebagai berikut:

1. Penyakit Lyme

Penyakit Lyme adalah infeksi ganas yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan bisa menyebabkan kelumpuhan, ensefalitis dan meningitis. Kondisi ini disebabkan oleh gigitan kutu yang biasanya hidup pada hewan seperti tikus, burung dan rusa.

Gigitan kutu disertai ruam merah kecil di kulit dan tidak sakit sehingga banyak orang yang tidak menyadarinya. Ruam tersebut dapat berkurang atau hilang dalam waktu 1-2 minggu dan kadang disertai dengan demam tinggi, nyeri otot dan sendi yang bengkak.

2. Psittacosis (Demam burung)

Psittacosis adalah infeksi yang disebabkan oleh Chlamydia psittaci, jenis bakteri yang ditemukan dalam kotoran burung yang menyebar ke manusia. Infeksi pada burung seringkali tidak menunjukkan gejala.

Pada manusia, gejala infeksi psittacosis termasuk batuk disertai dahak yang berdarah, batuk kering, kelelahan, demam dan menggigil, sakit kepala, nyeri sendi, nyeri otot, dan sesak napas.

3. Demam kucing

Penyakit ini disebabkan oleh infeksi ringan pada luka bekas cakaran atau gigitan kucing oleh bakteri Bartonella henselae. Gejala meliputi pembengkakan kelenjar getah bening, demam, sakit kepala, nafsu makan berkurang dan kelelahan.

4. Penyakit pes

Penyakit pes disebabkan oleh gigitan kutu yang banyak ditemukan pada kucing, tikus rumah dan hewan pengerat lainnya. Gejala penyakit ini adalah seperti demam, anoreksia, lesu dan pembengkakan kelenjar getah bening.

5. Demam Q

Demam Q disebabkan oleh bakteri Coxiella burnetii, yaitu organisme yang ditemukan dalam urin, susu dan kotoran dari hewan yang terinfeksi, yang biasanya terjadi pada sapi, kambing, domba atau hewan peliharaan rumah lainnya.

Bekteri tersebut sangat kuat dan tahan terhadap panas dan disinfektan yang umum, sehingga mampu bertahan hidup dalam jangka waktu lama di lingkungan. Infeksi terjadi pada manusia jika bekteri terhirup, tergigit kutu dari hewan peliharaan atau mengonsumsi produk susu yang tidak dipasteurisasi.

6. Penyakit anjing gila (rabies)

Rabies adalah penyakit virus yang ditularkan melalui gigitan terinfeksi dari hewan. Kebanyakan kasus rabies yang dilaporkan terjadi akibat gigitan anjing, rakun, kelelawar, dan rubah.

Virus rabies menyerang sistem saraf pusat dan menyebabkan penyakit di otak bahkan kematian. Gejala awal rabies pada manusia mirip dengan banyak penyakit lain, termasuk demam, sakit kepala, dan kelemahan umum atau ketidaknyamanan.

Setelah beberapa lama, gejala penyakit akan berkembang seperti insomnia, kecemasan, kebingungan, kelumpuhan ringan, eksitasi, halusinasi, agitasi, air liur berlimpah, kesulitan menelan, dan kejang. Pastikan hewan peliharaan Anda mendapatkan vaksin rabies untuk mencegah penularan virus melalui gigitan.

7. Campylobacteriosis

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Campylobacter yang biasanya terjadi karena makan daging unggas yang masih mentah atau kurang matang atau dari kontaminasi silang dari makanan lain.

Campylobacteriosis ditandai dengan diare yang akan sembuh dengan cepat, tetapi jika terjadi infeksi maka kondisi akan bertambah berat. Manusia juga dapat menderita penyakit ini jika melakukan kontak dengan tinja anjing atau kucing yang sakit.

8. Leptospirosis

Leptospirosis adalah penyakit yang dapat ditularkan oleh hewan peliharaan karena kontak atau minum air yang terkontaminasi bakteri. Pada manusia, gejala penyakit Leptospirosis adalah demam tinggi, sakit kepala, menggigil, nyeri, muntah, sakit kuning, nyeri perut, diare dan ruam.

Jika tidak diobati, Leptospirosis dapat menyebabkan kerusakan ginjal, kegagalan fungsi hati, meningitis, gangguan pernapasan dan kematian.

9. Salmonellosis

Parasit Salmonella tidak hanya dapat menyerang manusia melalui kontaminasi wabah dan makan telur mentah saja, tetapi juga dapat ditularkan jika melakukan kontak dengan hewan peliharaan yang telah terinfeksi.

Kebanyakan orang yang terinfeksi Salmonella akan mengembangkan diare, demam dan kram perut dalam waktu 12 sampai 72 jam setelah infeksi. Hewan yang menularkan penyakit ini ke manusia contohnya ayam, bebek, anjing, kucing, burung dan kuda juga reptil seperti kadal, ular, dan kura-kura.

10. Toksoplasmosis

Toxoplasma gondii adalah protozoa yang paling sering menginfeksi kucing, tetapi juga dapat ditemukan pada hewan berdarah panas lainnya. Manusia dapat tertular bakteri ini melalui kontak dengan kotoran kucing, atau dengan memakan daging setengah matang atau sayuran yang tidak dicuci.

Setelah dicerna, T. gondii dapat menyerang jaringan otak dan otot, dan berada di dalam kista yang tahan terhadap serangan sistem kekebalan tubuh. Infeksi juga dapat ditularkan dari ibu yang terinfeksi kepada bayinya melalui plasenta dan dapat menciptakan komplikasi yang serius.

11. Kurap

Kurap merupakan infeksi jamur yang membentuk ruam seperti cincin pada kulit atau botak di kulit kepala. Hal ini ditularkan dengan mudah dari hewan peliharaan kepada orang-orang, dan dari orang ke orang akibat kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi.

12. Infeksi cacing gelang

Cacing gelang disebarkan oleh kotoran hewan peliharaan dalam bentuk telur (ookista) yang dapat bertahan hidup dalam tanah selama bertahun-tahun. Jika manusia tidak sengaja makan ookista, cacing kecil akan menetas dalam usus dan bergerak ke seluruh tubuh

Larva juga dapat langsung masuk melalui kulit. Gejala infeksi cacing gelang adalah meliputi demam, batuk, asma, atau pneumonia. Sayangnya, cacing gelang juga dapat masuk ke mata dan menyebabkan kebutaan akibat penyakit toxocariasis okuler.

13. Infeksi cacing pita

Kebanyakan manusia yang menderita infeksi cacing pita adalah karena makan daging mentah atau setengah matang dari hewan yang terinfeksi, terutama daging babi dan daging sapi. Cacing pita dari kucing dan anjing peliharaan juga dapat menyebabkan infeksi jika tidak sengaja menelan kutu yang terinfeksi larva cacing pita.

Dalam usus manusia, larva tersebut akan berkembang menjadi cacing pita dewasa. Sebuah cacing pita dapat tumbuh lebih dari 12 kaki dan dapat hidup selama bertahun-tahun dalam tubuh manusia.

14. Infeksi cacing tambang

Cacing tambang adalah parasit usus yang biasanya ditemukan pada anjing dan kucing. Telur atau larva cacing tambang dapat ditularkan oleh hewan peliharaan melalui tinja. Manusia dapat terinfeksi jika melakukan kontak langsung dengan tinja hewan yang terinfeksi ketika berjalan tanpa alas kaki diatas tanah yang terkontaminasi.

Infeksi cacing tambang dapat menyebabkan infeksi kulit yang menyakitkan dan gatal atau gejala sakit perut.

Sumber:  http://health.detik.com/read/2012/09/11/170047/2015044/763/14-penyakit-yang-dapat-ditularkan-oleh-hewan-peliharaan

Labels: ,

Ini Dia 6 Penyakit yang Paling Disorot Media

Akibat gaya hidup atau perubahan kondisi lingkungan yang tak menentu, belakangan semakin banyak bermunculan penyakit-penyakit baru dan ganas yang menyerang banyak orang. Tapi ada juga penyakit lama yang tak bisa diremehkan karena tingkat keparahannya semakin tinggi dan makin banyak menjatuhkan korban.

Namun seperti dilansir dari huffingtonpost, Senin (15/10/2012), baru-baru ini HighBeam Research menggelar sebuah studi untuk mengetahui penyakit mematikan apa saja yang paling banyak disorot media selama setahun belakangan. Lalu seberapa banyak sorotan media terhadap keenam penyebab kematian itu? Simak paparannya di bawah ini.

1. Kanker
Ini dia penyakit yang paling banyak disorot media. Tahun lalu media memberikan porsi sorotan sebesar 41,1 persen pada penyakit ini. Kendati begitu, kanker merupakan penyebab kematian tertinggi kedua setelah penyakit jantung.

2. Penyakit cerebrovaskular
Meski penyakit cerebrovaskular atau gangguan pada pembuluh darah yang terhubung ke otak seperti halnya stroke hanya menempati posisi ke-4 sebagai penyebab kematian tertinggi tapi media memberikan sorotan pada penyakit ini sebanyak 18,9 persen.

3. Penyakit jantung
Ini dia momoknya penyakit mematikan karena memegang rekor sebagai penyakit yang paling banyak menjatuhkan korban. Namun tahun lalu penyakit jantung hanya memperoleh sorotan media sebesar 16,3 persen.

4. Penyakit saluran pernafasan kronis
Penyakit jenis ini merupakan penyebab kematian tertinggi ketiga dan pada tahun lalu memperoleh sorotan media sebesar 12,6 persen.

5. Diabetes
Diabetes dikatakan sebagai penyebab kematian tertinggi keenam dan menerima sorotan media sebanyak 10,6 persen pada 2010.

6. Penyakit Alzheimer
Penyakit yang dikatakan sebagai penyebab kematian tertinggi kelima ini mendapatkan sorotan media sebanyak 0,003 persen pada tahun lalu.

Secara khusus, Centers for Disease Control and Prevention pun mengungkapkan 10 penyebab kematian teratas pada tahun 2009, diantaranya:

1. Penyakit jantung (penyebab kematian 599.413 orang)
2. Kanker (penyebab kematian 567.628 orang)
3. Penyakit saluran pernafasan kronis (penyebab kematian 137.353 orang)
4. Stroke atau penyakit cerebrovaskular (penyebab kematian 128.842 orang)
5. Kecelakaan (penyebab kematian 118.021 orang)
6. Penyakit Alzheimer (penyebab kematian 79.003 orang)
7. Diabetes (penyebab kematian 68.705 orang)
8. Flu dan pneumonia (penyebab kematian 53.692 orang)
9. Nefritis/sindrom nefrotik/nefrosis/radang ginjal (penyebab kematian 48.935 orang)
10. Bunuh diri (penyebab kematian 36.909 orang)

Namun dalam analisis media di atas, kecelakaan dan bunuh diri tidak dimasukkan ke dalam daftar penyebab kematian tertinggi karena tidak termasuk ke dalam penyakit.

Sumber: http://health.detik.com/read/2012/10/15/180018/2063190/763/ini-dia-6-penyakit-yang-paling-disorot-media

Labels:

8 Cara Berpikir yang Memicu Stres

Di lingkungan sehari-hari, pemicu stres dari luar sangat mudah ditemui misalnya jalanan macet dan bertemu dengan rekan kerja yang menyebalkan. Namun kadang-kadang pemicu stres juga bisa datang dari berbagai cara berpikir yang tidak sehat, 8 di antaranya adalah sebagai berikut.

"Pikiran-pikiran ini terekam dalam cortex prefrontal, bagian yang sangat berperan dalam menentukan pilihan. Jika bertumpuk-tumpuk akan menyebabkan orang tidak bahagia," ungkap Dr Taufiq Pasiak, MKes, MPd, Sekretaris Jendral Indonesia Neuroscience Society dalam seminar Peran Neurosains dalam Mengembangkan Generasi Muda Bangsa Berkarakter di Menara Peninsula, Senin (24/10/2011).

Delapan cara berpikir yang tidak sehat dan potensial memicu stres seperti yang dimaksud Dr Taufiq adalah sebagai berikut.

1. Should/Must Thingking
Yakni cara berpikir yang cenderung kaku, harus begini dan harus begitu. Akibatnya ketika ada sesuatu yang berjalan tidak sebagaimana harusnya, pikirannya akan mulai kalut lalu stres dan tidak bahagia.

2. Overgeneralization
Bagi orang yang menggunakan cara berpikir overgeneralisasi, satu kali berbuat salah akan membuatnya patah semangat dan merasa seolah-olah tidak berguna. Contohnya, "Saya selalu bermaksud baik, tetapi selalu saja salah".

3. Magnification/minimation
Setiap kali ada yang tidak beres, kesalahan selalu ditimpakan pada dirinya sendiri. Ciri-ciri orang dengan cara berpikir seperti ini adalah sering mengatakan, "Kerusakan ini pasti karena saya".

4. Personalization
Kebencian pribadi pada seseorang sering terbawa-bawa, terutama bagi orang-orang yang selalu mengaitkan segala hal dengan hubungan personalnya dengan orang lain. Entah ada hubungannya atau tidak, orang dengan pola pikir seperti ini akan mengatakan, "Dia yang bertanggung jawab atas kesialan saya ini".

5. Mind Reading
Seseorang dengan kemampuan komunikasi yang buruk cenderung suka menebak-nebak pikiran orang lain dan celakanya kadang yang tertangkap adalah pikiran negatif. Misalnya ,"Dia mengacuhkan saya. Pasti dia tidak suka sama saya".

6. Fortune Telling
Orang-orang dengan cara berpikir seperti ini selalu dibayangi oleh pikirannya sendiri. Segala sesuatu saling dikaitkan dengan praduga-praduga, misalnya, "Saya tidak cocok dengan pekerjaan ini. Ini buktinya".

7. Authotative Source
Orang-orang yang tidak punya pendirian cenderung punya cara berpikir Authotative Source. Segala sesuatu yang dianggap benar selalu dibandingkan dengan pendapat orang lain misalnya, "Ini tidak mungkin salah karena sudah disampaikan menteri/kiai".

8. Emotional Reasoning
Orang dengan cara berpikir seperti ini selalu berusaha melihat hubungan antar hal secara logis, namun dalam pelaksanaannya sangat didominasi faktor emosional sehingga tidak selalu logis.

Sumber : detikHealth