Puma Punku, benar-benar mengejutkan imajinasi kita. Ini merupakan
sisa-sisa dermaga besar di Danau Titicaca lama yang tersusun di atas
pantai Tiahuanaco dan sebagian besar saat ini terdapat empat bangunan
yang sayangnya telah ambruk. Salah satu konstruksi dari dermaga itu
dibuat dari suatu benda yang diperkirakan berbobot 440 ton (setara
dengan hampir 600 ukuran mobil berukuran penuh) dan beberapa konstruksi
lainnya antara 100 dan 150 ton.
Tiahuanacao sendiri (juga dikenal sebagai Tiwanaku) adalah sebuah misteri, dikarenakan umurnya yang diklaim sudah sekitar 17000 tahun keagungan struktur megalithicnya, lokasinya, dan alasan kota ini dibuat di tempat yang terisolir. Tihuanaco juga diyakini merupakan pusat acara keagamaan, dan pusat perkembangan kebudayaan di daerah itu. Di sini dulu juga pernah berdiri tegak sebuah piramida batu, yang disebut Akapana. Ketika pertama kali ditemukan, piramida ini tertimbun pasir.Setelah diekskavasi dalam beberapa dekade akhirnya dinding dari piramida tersebut sudah mulai terlihat.
Tiahuanacao sendiri (juga dikenal sebagai Tiwanaku) adalah sebuah misteri, dikarenakan umurnya yang diklaim sudah sekitar 17000 tahun keagungan struktur megalithicnya, lokasinya, dan alasan kota ini dibuat di tempat yang terisolir. Tihuanaco juga diyakini merupakan pusat acara keagamaan, dan pusat perkembangan kebudayaan di daerah itu. Di sini dulu juga pernah berdiri tegak sebuah piramida batu, yang disebut Akapana. Ketika pertama kali ditemukan, piramida ini tertimbun pasir.Setelah diekskavasi dalam beberapa dekade akhirnya dinding dari piramida tersebut sudah mulai terlihat.
Pumapunku, adalah sebuah kompleks yang kemungkinan besar dulu
digunakan untuk acara keagamaan. Bangunan-bangunan di sini dipoting
dengan sangat halus, dengan berat masing-masing bongkahan rata – rata
lebih dari 100 ton. Puma punku terletak di selatan Akapana. Dan dari
posisi ini, kita bisa melihat gunung “suci”, sebuah gunung yang
dikaitkan dengan ritual keagamaan warga setempat, jauh di timur sana.
Tambang darimana batu ini berasal terletak di titicaca, 10 mil ke barat dari tihuanaco. Dengan teknologi termutakhir abad inipun, mengangkat batu seberat ini sejauh 10 mil, kemudian dipotong-potong lalu digunakan untuk membangun bangunan-bangunan 4 lantai adalah sebuah kemustahilan.
Dan itu bukan satu – satunya masalah. Puma punku sekarang memang bukan suatu objek yang indah. Entah, bencana maha besar apa yang menhancur leburkannya. Namun sisa – sisa kejayaannya masih terlihat jelas
Pernah main lego? Gantilah balok-balok lego dengan batu-batu berukuran 150-450 ton, dan itulah puma punku. Ya, anda tidak salah membaca. Bangunan di puma punklu dibangun dengan cara mencookkan batu-batu itu sebagaimana lego. Tanpa semen dan tanpa perekat apapun
Belum lagi fakta yang mengatakan bahwa jenis batu yang digunakan di sini adalah batu granite dan diorite Dua batu ini adalah batu yang teramat keras. Hanya satu batu yang lebih keras, sehingga bisa membelah batu ini. Batu itu adalah, berlian! Sehingga, jika memang benar batu – batu ini dipotong dengan cara konvensional, pembangunnya pasti menggunakan alat-alat dari berlian. Atau mungkin mereka menggunakan teknologi yang belum pernah kita lihat.
Sumber: http://artikelmenarik.wordpress.com/2010/07/02/gdjjyklxfjzaetrjmnedzvt/
No comments:
Post a Comment